Senin, 09 Februari 2015

Profil and Angket Conpose 2 (MAN 18 Jakarta)

Diposting oleh Fia Aulia di 02.08 0 komentar
CONPOSE 2
XII IPA 2




Jeni Amelia - Fakhrani Rizki - Priscilla S. 




Nadya Lutfi - Suci Fatimah - Tania N.


Zulfatun Naila - Saadatun Darain



Siti Nurhofifah - Fia M. Aulia - Indri S.




Wita Nirmala - Meriska P.

Savitri - Nurul Hidayah



Wifda - Ardianto - Syarifah



Nabila Turohmah - Cut Mariam



Riska Amelia - Jihan Rana Mahira



Mutiara Yose -  Ricka Widya - Siti Rugaya


Siti Mawaddah - Mutiara Arafah


Hana Ismaya - Nuria Zahra


Fata Yunus - Gibraltar - Abdullah R.


Istangin Saktiyadi - M. Ramadhan Fadhillah






LULUS 100%
PTN!!!

Selasa, 27 Januari 2015

Cerita dalam Hidupku

Diposting oleh Fia Aulia di 09.02 0 komentar


Namaku Fia Muhammad Aulia, diawali dari 6 tahun belajar disekolah dasar akan segera usai. Pada tahun 2009, aku masuk sekolah menengah pertama yaitu di MTs Negeri 24 Jakarta. Saat itu awal sekolah yang menyenangkan, akan tetapi berjalannya waktu ada satu orang lelaki yang katanya popular di sekolah itu, dia termasuk dalam organisasi osis. Namanya Rakha, pada saat itu aku sangat kaget mendapat berita dari temanku yang bernama Syifa,
            “Fi,ada gossip tau?” Ujarnya.
            “Gosip apa?” Jawabku.
            “Banyak yang bilang kamu pacaran sama ka Rakha, katanya dia suka sama kamu” ujar temanku.
            “Haaaaaaaaa (Kaget), aku aja gak kenal sama ka Rakha syif” Kataku.
            ‘’Hmmmmmm, ya gitu fi gosipnya” Jawabnya.
Aku terdiam, lalu pada saat pulang sekolah saat turun ke lantai bawah, di tangga ramai oleh kakak kelas,temanku serta yang lainnya, ternyata disitu Rakha ingin mengetahui yang mana yang bernama fia, Rakha pun diberitahu oleh temannya yang dekat denganku yaitu ka Nurma.
Tetapi pada saat itu semua kakak kelas serta temanku yang ramai malah salah menilai, mereka menyangka Aku dan Rakha ingin bertemu, aku bersembuyi di belakang pundak temanku, semua mata teman serta kakak kelas tersorot padaku. Pada saat itu aku jadi buah bibir, tetapi aku tidak pernah memikirkan dan aku selalu menganggap omongan mereka angin lalu, selang beberapa bulan setelah Ujian Akhir Sekolah, diadakan Pentas Seni, saat itu aku mengikuti lomba menyanyi untuk perwakilan dari kelas ku yaitu kelas VII-5, sebelum bernyanyi, kakak kelas yang menyukai Rakha menghinaku, tetapi aku biarkan saja dan menjadikan motivasi, lalu aku bernyanyi dan tidak disangka aku menang dan mendapat perlakuan baik dari guru-guru.
Waktu berlalu, kelas VII pun menjadi kenangan  gossip pun tetap berjalan ditambah aku terpilih menjadi sekretaris MPK oleh Pembina OSIS, disitu aku mendapat gosip lagi karna kami sering latihan bareng untuk pelantikan OSIS baru, aku pun sudah duduk dibangku kelas VIII, sekolahku berjalan dengan lancar dan dikelas VIII aku mendapat 3 Besar. Pada saat pertengahan semester aku diikuti lomba Madrasah Creative Center (MCC) di Man 4 se-DKI Jakarta, pada saat itu aku digabungan dengan band nya Rakha, yang personilnya beranggotakan Ricky,Doni,Alif dan Fatih, dan aku mendapat bagian dalam vocal, mulai saat itu aku sering latihan dengan  mereka, seperti biasa saat latihan aku mendapat cacian dari kakak kelas yang biasa menghinaku.
            “suara pas-pasan ngapain ikut lomba, bilang aja mau ketem si Rakha” bisik kakak kelas itu ketemannya.
Aku mendengarnya, tapi aku tidak memperdulikan justru aku lebih semangat lagi dalam latihan, aku terus berlatih agar memenangkan lomba tersebut dan bisa menjawab omongan usil mereka. Pada hari Sabtu kami menuju MAN 4 Jakarta, aku mendapat no urut 17, Aku serta temanku yang lain menunggu no urut kami di panggil, akhirnya setelah menunggu no urut kami dipanggil, pada saat menuju panggung semua guru yang ikut menyemangatiku, namun  ada 1 orang temanku yag ikut lomba lain, yang juga menyukai Rakha mencetus omongan, yaitu Rahmi.
            “Ahh, ngapain suh nyanyi udah turun-turun!” Ujarnya.
Dengan senyum dan semangat aku mengabaikan omongan itu dan aku bernyanyi dengan penuh harapan dengan muka yang masih tegang, akhirnya  lagupun selesai dinyanyikan, dan aku turun dari panggung.
            “Alahh, paling gak menang” Ujar Rahmi.
            “Iyaa, maksih mi” Jawabku.
Aku diam dan terus bedoa, saat semua lomba sudah diumumkan pemenangnya, hanya lomba band saja yang belum diumumkan, aku sudah tidak banyak berharap lagi.
            “Pak Wisom, Bu Marlina, kakak semua maaf yah kalo gak menang” Ujarku.
Lalu telfon pak Mudji salah sayu guru yang mengurusi lomba ini berbunyi,
            “Kring… Kringg…”
            “ Halo Assalamuaalaikum” Ujarnya.
Lalu hening. “Makasih pak infonya” Cetus pak Mudji ditelfon.
            “Bu Marlina mana?” Ujarnya.
            “itu pak , aku panggil ya pak” Ujarku.
            “Iya, ada kabar baik ni” Ujar pak Mudji.
Lalu pak Mudji member kabar bahwa band kami juara 3 umum se-DKI Jakarta, aku sangat senang mendengarnya, aku bisa menjawab cacian mereka yang menghinaku juga sirik denganku. Kelas VIII pun berlalu aku pun duduk dikelas IX dengan nyaman tapi diawal . Hari-hari  dikelas IX sangat menyenangkan aku mempunyai sahabat yang baik yaitu Dede Hana, Siti Sarah dan Adinda Ayu. Disaat kelas IX kami fokus untuk Ujian Nasional, kami banyak berbincang tentang dimana sekolahan yang akan kami tuju. Di kelas  IX banyak pengalaman yang aku dapatkan mulai dari capek nya mengerjakan PR, Hafalan, Try Out serta PM juga Ujian Praktek tapi disini aku serta teman-teman yang lain tidak merasa terbebani sebab dari sekolahpun tidak pernah menuntut justru menuntun kami dan paling mengesankan saat aku bertugas sebagai sekretaris MPK untuk merazia anak-anak dikelas itu sangat mengesankan.
Ada satu masalah yang terjadi, pada saat menjelang Ujian Nasional aku mendapat masalah yang aku sendiripun bingung apa yang dipermasalahkan. Di kelas IX-2 terdapat sekelompok orang  bisa disebut seperti geng , dia kerjaannya ngebully orang terus bahkan aku yang diam saja dibully .
Aku di bilang oleh mereka katanya aku adalah orang yang sok alim dan selalu ingin dipandang baik sama orang, aku disitu dibingung kenapa dengan diriku?
Apakah aku salah bersikap? Aku tidak pernah mengusik kehidupan mereka, karena omongan mereka aku di jauhi dikelas tapi itu berlaku pada sekelompok teman mereka. Aku memilih diam dan bermain dengan teman yang netral dan lebih mengenalku, akan tetapi Siti Sarah teman sebangku ku terpengaruh omongan mereka, dia pun pindah tidak duduk denganku. Tetapi Dede Hana juga Adinda Ayu yang berbeda kelas denganku bersikap sama seperti layaknya kita bisa bertemu, tapi aku menjauh dari mereka karena aku lebih memilih Siti Sarah yang bermain dengan mereka.  Di Hari Selasa ada acara untuk kelas IX yaitu Motivasi untuk kelas IX dan disitu ada bagian dimana arti sahabat itu penting untuk memotivasi, disitu hal yang sangat mengesankan dimana aku mengingat bahwa aku bersikap menjauhi kedua temanku yang bertujuan agar satu temanku akan terus bermain dengannya, tapi disitu aku salah aku merasa sedih karena satu temanku itu bisa-bisanya terpengaruh omongan sekelompok teman yang bermulut jahat itu.
Pada pertengahan acara tersebut didengarkanlah lagu kepompong yang menunjukan arti sahabat yang sangat berarti, pada saat disitu puncaknya air mataku mengalir dikarenakan sedih mengingat semua sahabatku, walaupun ada teman yang netral dan dekat denganku tetapi aku sedih karna teman dekatku terpengaruh omongan orang lain.
Pada saat akhir acara, seluruh kelas IX bubar dan menuju kelas untuk pulang, pada saat itu aku di melihat semua temanku berpelukan dengan haru, lalu tidak disangka aku ditarik menuju kelas IX -3 yang itu adalah kelas Dede Hana juga Adinda Ayu, aku dipeluk oleh mereka dan Siti Sarahpun ikut memelukku serta meminta maaf kepadaku, hal yang sangat mengharukan.  Dan kejadian itu menjadi kenangan, kita bermain dan berkumpul kembali.  Dan tidak terasa 3 tahun sudah kita bersama, kita melewati Ujian Nasional, puncaknya saat pengumuman kelulusan disitu merasakan kegembiraan serta kesedihan yang amat dalam.
Alhamdulillah, kami semua lulus dengan nilai yang  baik, lalu kami pun mempersiapkan wisuda serta mau ke mana kita sekolah untuk kedepannya. Hari wisuda pun telah datang, dengan biasa aku tetap menjadi peran dalam acara tersebut, untuk wisudaku kali ini aku menyanyikan lagu “ Doa untuk Ibu” yang di tujukan untuk mama tercinta pada saat wisuda.
Pada saat latihan aku masih biasa saja, tetapi pada saat hari wisuda itu, saat aku mengawali bernyanyi masih stabil lalu dibagian into aku pun menghampiri mama serta memberi bunga dan membawa mamaku kedepan panggung, sangat tidak bisa terkontrol suaraku, aku sudah tidak bisa menahan rasa sedih menyanyikan lagu itu dihadapan mama tercinta, dan tidak hanya aku dan mama yang menangis melainkan semua temanku, orang tua serta guru-guru ku menitihkan air mata saat aku menyanyikan lagu itu, sangat mengharukan.
Wisuda pun selesai dengan diakhiri berfoto-foto bersama guru-guru, teman dan orang tua. Keesokan harinya Aku dan Dede hana, Adinda Ayu dan Siti Sarah datang ke sekolah untuk cap 3 jari serta mengambil ijazah, disitu kami berbincang tentang Sekolah Mengah Atas.  Kemudian aku, hana serta ayu mendaftar di sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 18 Jakarta.  Dan Alhamdulillah kita semua lulus dalam test di MAN 18, diawali dengan Masa orientasi siswa atau (MOS) itu yang sangat mengesankan dan sangat lucu, kita dibuat seolah-olah orang yang aneh, tapi Alhamdulillah semuanya lancar, dan aku masuk di kelas X-3, pada saat itu kelas X diadakan Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), kita semua ikut dan disini aku mendapat ujian lagi, pada saat LKS aku digosipkan dengan kakak kelas yang bernama Mahdi Fauzan, padahal aku sendiri saja tidak tahu siapa dia. Ada sekelompok orang dikelas yang salah satu dari mereka menyukai Mahdi Fauzan, Namanya Liza, dia dan teman-temannya melaporkan aku ke BK dengan masalah aku mengaku-ngaku pacaran dengan ka Mahdi, padahal aku tidak pernah mengaku-ngaku hanya saja saat LKS aku dan ka Mahdi dekat tapi itu sebatas adik dan kakak kelas  seperti halnya yang lainnya dan tidak pernah sampai terpikir akan jadi gosip. Akhirnya aku dipanggil ke BK dengan aku yang seorang diri dan mereka sekelompok, disitu aku ditanya dan aku menjawab dengan jujur tapi salah satu dari mereka yang menyukai ka Mahdi malah terus memojokan aku, posisi aku serba salah disitu, akhirnya aku menulis surat pernyataan dan menuliskan saksi netral. Lalu ditanyalah si Liza oleh guru BK yaitu Bu Novi,
            “Apa kamu udah puas?” Ujar bu Novi.
            “ belummmm bu!!!” Jawabnya.
Aku hanya diam dan senyum melihat mereka, bingung saja, mereka tidak  punya urusan dan tidak punya hubungan dengan kak mahdi tapi mengada mereka seperti itu.
Dan akhirnya masalahpun selesai, dan Alhamdulillah bu Novi percaya denganku, dan hinaan sekelompok orang itu aku jawab pula dengan prestasiku .  Aku naik ke kelas XI dengan jurusan IPA dan mendapat Peringkat kedua.

Selesai  Ceritanya Kehidupannya masih berlanjut


                                                                                               

 

Fia Aulia's Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea